Minggu, 07 April 2019

Budaya keselamatan (Safety Culture)


Adalah cara bagaimana safety dalam dapat dirasakan, dihargai, dan di prioritaskan dalam suatu organisasi. Ini mencerminkan komitmen nyata terhadap keselamatan di semua tingkatan dalam organisasi.
Safety culture bukanlah sesuatu yang anda dapatkan atau beli, safety culture adalah sesuatu yang diperoleh organisasi sebagai produk dari efek gabungan dari oragnisasional culture, profesional culture, dan nasional culture. Safety culture bisa positif, negatif dan netral. Bergantung pada apa yang orang yakini tentang pentingnya keselamatan, termasuk apa yang mereka pikirkan bahwa rekan kerja, atasan, dan pemimpin mereka benar-benar percaya tentang keselamatan sebagai prioritas.

Mengapa safety culture itu penting?
Safety culture dapat berdampak pada kinerja kerja yang aman. Jika seseorang percaya bahwa keselamatan tidak benar-benar penting, bahkan sementara, kemudian penyelesaian masalah, mengambil jalan pintas masalah, atau membuat keputusan dan penilaian yang tidak aman akan menjadi hasilnya.
Respon pertama yang dapat dipahami terhadap safety culture adalah:

Kita sudah punya Safety Management System, mengapa perlu ada Safety culture juga?
Safety manajemen sistem mewakili kompetensi organisasi di bidang keselamatan, dan penting untuk memiliki SMS dan staff safety yang kompeten untuk melaksanakannya. Tetapi aturan dan proses tersebut mungkin tidak selalu diikuti, terutama jika orang-orang dalam organisasi mempercayai itu. Untuk memastikan komitmen yang diperlukan untuk keselamatan, pemimpin organisasi harus menunjukkan bahwa keselamatan adalah prioritas mereka.
Jadi, organisasi memerlukan SMS dan Safety Culture yang sehat untuk mencapai kinerja keselamatan yang dapat diterima. Tetapi di dalam penerbangan, ada masalah yang umumnya sangat aman, dengan hasil kejadian dan kecelakaan serius yang jarang terjadi, ini berarti bahwa hampir semua organisasi akan mengganggap mereka sudah aman. Mungkin ada beberapa laporan insiden, dan ini mungkin tingkat keparahanya rendah; safety case mungkin sudah tersedia untuk operasi saat ini dan di masa depan. Kecelakaan pesawat biasanya kompleks dan berbagai penyebab dapat diidentifikasi, sehingga tidak terlalu mudah untuk melihat mereka datang.  Yang lebih sulit untuk dilihat adalah situasi yang berkontribusi untuk visi kedepan organisasi dalam keselamatan, sebagai contoh: pelaporan insiden yang kurang karena kekhawatiran  akan tuduhan atau penuntuta, dikarenakan kurangnya rasa saling percaya.

Jika anda ingin tetap aman, anda harus mengetahui realitas keselamatan di organisasi anda
Bagaimana bisa seorang CEO bisa yakin faktor-faktor merusak yang tergaris bawahi terbukti dalam
organisasi mereka? Dengan bertanya pada direksi mereka? Dengan keliling menanyakan kepada tenaga kerja? sebagai alternatifnya, dan sebagai pendekatan yang lebih kuat, adalah melakukan safety culture survei untuk megukur sebagai perbandingan yang dapat dilakukan secara berulang.

Bagaimana anda mengukur safety culture?
Budaya keselamatan, seperti budaya, terkadang sulit dilihat dari dalam. Seperti ikan yang berenang di air. Survei budaya keselamatan di sebagian besar industri, biasanya merupakan kombinasi dari perspektif internal dan eksternal; Pandangan orang luar digunakan untuk membantu menjadikan objektif sudut pandang orang dalam. Namun demikian, penting untuk memiliki safety manager di dalam organisasi yang dapat bertindak sebagai penghubung antara temuan survei dan staf di semua tingkatan organisasi.

tipikal safety culture survei
Ini adalah proses yang telah dicoba dan diuji dimulai dengan diskusi 'prelaunch' untuk menjelaskan proses,memutuskan luas dan salinan survei, dan untuk meyakinkan penyedia layanan/operator bahwa pendekatan bersifat; Anonim, Rahasia untuk organisasi, independen - tidak berpihak pada kelompok tertentu.
Proses survei harus mengarah pada tindakan yang jelas dan ringkas yang dikembangakan oleh organisasi untuk mengatasi setiap kekurangan yang diidentifikasi.


Apa yang disampaikan di dalam safety culture?
Safety culture yang optimal akan memberikan gambaran risiko operasional yang lebih jelas dan lebih komprehensif, yang mencakup semua aspek kegiatan organisasi. ini dimungkinkan melalui pencapaian aliran informasi yang lebih baik dan pemeliharaan yang efektif dalam organisasi tentang kinerja keselamatan sebagai prioritas.

Mengapa kesadaran terhadap safety culture sangat penting?
Karena berfokus pada mengetahui apa tingkat safety culture dan berusaha untuk mencapai tingkat yang memadai membawa fokus yang lebih baik pada pencatatan insiden, analisis insiden, pelatihan staf dan integrasi pemeliharaan keselamatan dan prioritas keselamatan operasional.

Safety culture harus dilihat sebagai target bisnis utama sehingga orang-orang diberdayakan untuk bertindak demi kepentingan keselamatan dalam pengetahuan, bahwa manajemen akan mendukung mereka. Peningkatan rasa saling percaya ini selalu disertai dengan dampak positif pada produktifitas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ERP (Emergency Response Plan)

ERP , yang merupakan singkatan dari Emergency Response Plan, adalah rencana yang mencakup beberapa perangkat SOP (prosedur operasi standar) ...