Minggu, 11 Agustus 2019

Cara terbaik memantau kelelahan dalam Safety Management System penerbangan

Mengapa pemantauan Fatigue itu penting?
Fatigue atau kelelahan adalah keenam faktor dari faktor human factors.
Fatigue atau kelelahan, secara traditional mendapat banyak perhatian bagi awak pesawat karena efek dramatis dari berbagai jenis kelelahan pada kinerja Pilot dan awak kabin.

Salah satu tantangan utama yang terkait dengan kelelahan di tempat kerja adalah bahwa gejala kelehan adalah dari manusia nya itu sendiri. Pertimbangan bahwa seseorang yang mengalami  fatigue akan:
  • Kurang memiliki kesadaran situasional 
  • Lebih mudah terganggu
  • Mempengaruhi suasana hati, seperti membuat mereka lebih sulit untuk bekerja atau kurang komunikatif
  • Lebih sulit mengelola stres.
Untungnya tidak seperti banyak faktor manusia lainya, seperti kepuasan atau komunikasi, kelelahan hampir dapat dikontrol  secara langsung dengan memanajemen risiko kelelahan. Manajemen risiko kelelahan adalah pendekatan untuk mengendalikan risiko yang melibatkan:
  • Kontrol risiko kelelahan
  • Memperoleh data kelelahan atau fatigue
  • Dan memantau data tersebut
Ini adalah proses lima bagian untuk memonitor kelelahan dalam program SMS penerbangan.
  1. Memiliki kebijakan pelaporan kelelahan
memperoleh data fatigue, sama hal nya seperti melakukan laporan fatigue. Adalah untuk memantau keletihan di lingkungan operasional anda. Namun, karyawan mungkin enggan melaporkan masalah kelelahan.

Untuk mengatasi ini, kita perlu memiliki beberapa bagian kebijakan keamanan yang didistribusikan dan diperkuat dengan jelas dalam organisasi
  • Kebijakan wajib pelaporan untuk fatigue (baik terlihat pada orang lain atau dialamin sendiri)
  • Kebijakan pelaporan bersifat non-hukuman yang memperkuat fakta bahwa pelaporan diri kelelahan hanya untuk laporan saja
Kebijakan ini harus secara teratur dikomunikasikan kepada karyawan.

      2. Memiliki form pelaporan fatigue
Contoh laporan fatigue dalam SMS penerbangan
Memperoleh data fatigue adalah proses dasar untuk memantau kelelahan dalam program SMS penerbangan. Ini hanya melibatkan laporan khusus untuk kelelahan sebagai bagian dari proses pelaporan bahaya (hazard reporting).

Dalam proses hazard reporting secara manual, seperti dengan menggunakan kertas, kita harus memiliki salinan laporan fisik nya.

Formulir pelaporan khusus fatigue harus mencakup semua detail kelelahan yang relevan, seperti:
  • Periode tugas
  • Faktor kontribusi
  • Gejala kognitif
  • Tingkat kewaspadaan
  • dan Detail dasar lainnya(nomor penerbangan, tindakan yang diambil, dll)
Termasuk semua informasi ini memungkinkan untuk penambahan data yang kompleks dimasa depan dan menyediakan manajemen dengan semua data yang diperlukan untuk mengelola masalah keselamatan.

      3. Sertakan klasifikasi untuk berbagai tingkat kelelahan.
Contoh klasifikasi kelelahan, anda harus memiliki berbagai klasifikasi kapan anda dapat menetapkan masalah keselamatan, seperti:
  • Jenis masalah
  • Bahaya
  • Akar permasalahan
  • Human factors
Dalam klasifikasi, kita harus memiliki beberapa jenis klasifikasi untuk fatigue. Misalnya, kita memiliki klasifikasi fatigue sebagai berikut:
  • Secara pribadi, laporan fatigue
  • fatigue dilaporkan sebelum terjadinya bahaya
  • Gejala fatigue mulai dari sedang sampai berat
  • Gejala fatigue ringan dan sedang.
Kita harus memasukkan klasifikasi fatigue dalam human factor, akar penyebab atau jenis masalah. tergantung pada jenis klasifikasi yang digunakan.

     4. Memiliki grafik fatigue otomatis
Laporan manajemen risiko kelelahan

Memantau kinerja kelelahan dalam program SMS penerbangan semudah memantau bagan keselamatan klasifikasi keletihan.
Memiliki laporan kelelahan otomatis akan sangat membantu kita dalam melakukanya. Bagan laporan keselamatan otomatis akan:
  • Secara otomatis memperbaharui ketika klasifikasi kelelahan di cantumkan.
  • Tampilan angka untuk setiap klasifikasi keletihan seiring waktu.
Melihan grafik kelelahan selama periode waktu memungkinkan anda untuk:
  • Melihat trend dalam jumlah laporan fatigue dari waktu ke waktu
  • dan membandingkan periode waktu saat ini dengan periode waktu sebelum nya 
Idealnya, kita akan melihat jumlah laporan fatigue yang konsisten setelah menerapkan kontrol risiko kelelahan. Ini menunjukan bahwa personil melaporkan kelelahan. Dan juga dapat melihat mayoritas klasifikasi sebagai yang dilaporkan secara pribadi dan tingkat kelelahan dari rendah sampai sedang, menunjukan bahwa karyawan menanggapi kelelahan dengan serius dan secara proaktif menggambil langkah-langkah untuk menguranginya di lingkungan operasional.

     5. Menerapkan kontrol Risiko kelelahan dan Pemantauan
Untuk mempraktikkan manajemen risiko kelelahan, kita perlu menerapkan langkah-langkah pengendalian risiko kelelahan. Termasuk hal-hal seperti:
  • Kebijakan wajib pelaporan terhadap kelelahan 
  • Tes kelelahan sebelum penerbangan
  • pelaporan wajib duty time pilot
  • Kebijakan mengenai duty time awak pesawat
Saat kita memantau klasifikasi fatigue, kita mungkin perlu memperbaharui atau membuat kontrol risiko tambahan. Kita tahu kontroling bekerja ketika kita memiliki jumlah laporan kelelahan yang konsisten yang dilaporkan secara proaktif.

ERP (Emergency Response Plan)

ERP , yang merupakan singkatan dari Emergency Response Plan, adalah rencana yang mencakup beberapa perangkat SOP (prosedur operasi standar) ...